Pertama Ilmu yakin, (QS. At
Takaatsur:5). Kedua ainul yakin, (QS. At Takaatsur:6-7). Ketiga haqqul yakin,
(QS. At Waqiah:95).
Ilmu yakin artinya meyakini
segala sesuatu berdasarkan ilmu pengetahuan. Misalnya meyakini wujudnya Allah
melalui berpikir tentang alam dan segala kejadiannya (baca QS. Al Jatsiyah: 4
dan 20, ar Ra’d: 2, adz Dzariyat: 20-21, al An’am: 75 dll), meyakini adanya mati,
akhirat, surga, neraka dan makhluk ghaib melalui ayat-ayat quran dan hadits.
(QS. Al Baqarah: 24, 25, 39, ali Imran: 107, 133, 136, 185, al A’raf: 54, 57,
yasin: 52-65, al Munafiqun: 11, dll).
Ainul yakin artinya meyakini
segala sesuatu melalui penglihatan. Seperti Nabi Ibrahim a.s yang sudah yakin
dengan kekuasaan Allah menghidupkan orang mati namun supaya lebih yakin lagi
beliau meminta supaya Allah memperlihatkannya secara langsung. (baca surat al
Baqarah: 260). Contoh lain, Nabi Muhammad saw ketika isra mi’raj melihat surga,
neraka, malaikat Jibril dalam bentuk asli dan alam ghaib yang lain secara
langsung. (baca surat an Najm: 11-18). Contoh lain, meyakini wujudnya Allah
melalui sifat-sifat-Nya. (QS.al A’raf: 180, al Isra: 110-111, Thaha: 8, dll).
Haqqul yakin artinya meyakini
segala sesuatu karena sudah merasakannya. Misalnya yakin dengan surga, neraka
karena sudah meraskannya tidak sebatas dalil dan penglihatan. Meyakini wujud
Allah melalui perbuatan-Nya. (QS. Ali Imran: 26-27, an Nisa: 133, dll).
Misalnya ada seseorang yang
memberitakan kepadamu bahwa ia memiliki madu asli, murni dan manis lalu kamu
yakin dengan berita terseut hal ini disebut ilmu yakin. Tetapi
ketika orang tersebut memperlihatkannya kamu bertambah yakin lagi hal ini
disebut ainul yakin, dan ketika kamu merasakan madu tersebut
secara langsung hal ini disebut haqqul yakin.
Ilmu yakin masih dalam tarap
islam, syariat, kulit, berharap pahala, takut dosa, takut neraka, ingin masuk
surga.
Ainul yakin dalam tarap iman,
tharikot, isi, tanggungjawab, ibadah bukan karena pahala, bukan ingin masuk
surga.
Haqqul yakin dalam tarap ihsan,
hakikat, rasa, syukur, istiqomah, sabar, zuhud, khalwatul qolbi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar