PULANG KAMPUNG (MUDIK)
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) لا
إله إلا الله والله اكبر، الله اكبر ولله الحمد .
لاَتُحْصَى، وَجَعَلَ لَهُمْ
عِيْدًا يَعُوْدُ فِى كُلِّ عَامٍ وَيَتَكَرَّرُ، تَقَّاهُمْ بِهِ مِنْ دَرْنِ
الذُّنُوْبِ وَطَهَّرَ، فَمَا مَضَى شَهْرُ الصِّيَّامِ إِلاَّ وَأَعْقَمَهُ
بِأَشْرِ الْحَجِّ إِلَى بَيْتِهِ الْمُطَهَّرِ، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى
نِعَمِهِ الَّتِى لاَيُحْصَى، وَأَشْكُرُهُ وَهُوَ الْمُسْتَحِقُّ لْأَنْ يُحْمَدَ
وَيُشْكَرَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
خَلَقَ فَقَدَّرَ وَدَبَّرَ فَيَسَّرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ اللَّوَاءِ وَالْكَوْثَرْ، نَبِيُّ نُصِرَ بِالرَّعْبِ
مَسْيَرَةَ شَهْرٍ حَتَّى إِنَّهُ لِيَخَافُهُ مَلِكُ بَنِى اْلأَصْفَرِ، نَبِيُّ
غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَاتَأَخَّرَ، وَمَعَ ذَلِكَ قَامَ عَلَى
قَدَمِهِ الشَّرِيْفِ حَتَّى تَفْطُرَ.
اَللهُمَّ صَلِّى عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مَالاَحَ هَلاَلٌ وَأَنْوَارٌ، وَسَلِّمْ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. (أمّابَعْدُ)
فَقَدْ
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ أعوذ با الله من الشيطان الرجيم
:
يَأيّهَا
النَّاسُ اتّقُوا ربّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَيَجْزِى وَالِدٌ عَنْ وَالِدِهِ
وَلاَ مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْىئا إنّ وَعْدَ اللهِ حَقّ فَلاَ
تَغُرّنّكُمُ الْحَيوةُ الدّنْيَا وَلاَيَغُرّنّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ (لقمن:
33)
Hadirin Kaum Muslimin dan Muslimat Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullah !
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia
Allah pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya
pada hari yang bahagia ini kita instrospeksi diri, merayakan sebuah momentum
kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh Allah. Sebagaimana
tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ
رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا
مَلاَئِكَتِى كُلّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ
فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّة مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ
بَدَلْتُ سَيِّئاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى
صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar
untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai
Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya
sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Sesorang kemudian berseru: 'Wahai
ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian
telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berfirman: 'Wahai hambaku,
kalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku. Maka bangunlah sebagai
orang yang telah mendapatkan ampunan.”
Salah satu fenomena yang
terjadi pada sebagian umat Islam di Indonesia ketika menghadapi idul fitri
adalah pulang kampung (mudik), dengan berbagai cara dan alasan mereka melakukan
pulang kampung ada yang melakukannya dengan melalui jalan darat, melalui laut
dan melalui udara dengan alasan ingin bertemu sanak saudara, menunjukkan jati
diri keberhasilannya di tempat rantau atau hanya sekedar hura-hura. Begitu pula
kita akan pulang kampung kepada Allah dengan berbagai cara, ada yang meninggal
dalam kondisi tenang dan terlihat seperti orang tersenyum ada juga yang
meninggal dalam kondisi menyakitkan badannya gemetaran berhari-hari seperti
merasakan siksaan begitu berat. Kondisi pulang kepada Allah tergantung amal
perbuatan kita semasa hidup di dunia.
اَللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ
اَكْبَرُ وَلِلهِ اْلحَمْدُ
Hadirin Kaum Muslimin dan Muslimat Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullah !
Pada hakikatnya kita semua
akan mengalami pulang kampung kembali kepada dzat yang suci, kembali kepada
dzat yang menciptakan, kembali kepada asalnya. Karena kita semua berasal dari
Allah dan akan kembali kepada Allah.
إنّالِلهِ
وَإنّا إلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
“Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami
kembali”. (QS. Al Baqarah: 156).
Pulang kampung dalam
perspektif Islam terbagi menjadi dua yaitu pulang secara fisik dan pulang
secara spiritual. Secara fisik badan kita akan kembali ke tanah dikubur dalam
lubang lahat dan akan musnah melebur dengan tanah. Demikian dinyatakan dalam al
Quran:
مِنْهَا
خَلَقْنَاكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى.
“Dari bumi (tanah)
Itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan
daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain”. (QS. Thoha: 55)
Badan yang saat ini kita jaga dengan membersihkannya setiap hari dan
membungkusnya dengan pakaian yang indah dilengkapi perhiasan yang membuat orang
terkesima melihatnya diberikan makanan dan minuman yang bergizi agar badan kita
tetap sehat. Suatu saat akan menemui ajal yang membuat badan kita tidak berdaya
dan kembali kepada asal kejadiannya dari sari pati tanah.
اَللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ
اَكْبَرُ وَلِلهِ اْلحَمْدُ
Hadirin Kaum Muslimin dan Muslimat Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullah !
Pulang secara spiritual adalah kembalinya jiwa manusia yang suci kepada
dzat Allah disertai keridoan-Nya kemudian dipanggil sebagai hamba-Nya dan
diperintahkan masuk kedalam surga-Nya.
يَأيّهاَ النّفْسُ
الْمُطْمَئِنّة. إرْجِعِى إلَى رَبّكَ رَاضِيَةً مَرْضِية. فَادْخُلِى فِى
عِبَادى. وَادْخُلِى جَنّتِى.
“Dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya. Hai jiwa yang
tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS. Al Fajr:
26-30)
Puasa yang kita lakukan selama ini merupakan usaha agar jiwa kita menjadi
tenang dan fitri dengan mengendalikan dan mengarahkan nafsu, puasa dapat mengendalikan
nafsu dari segala hal yang diperbolehkan dan dilarang. Kebiasaan seperti ini
harus dijaga dan dilaksanakan seumur hidup sampai menemui ajal (kematian). Puasa
Ramadan jangan hanya dijadikan media latihan tanpa menghasilkan keberhasilan
yang sesungguhnya. Selesai Ramadan selesai pula pengendalian nafsunya hal ini
yang menyebabkan banyaknya orang berpuasa hanya merasakan lapar dan haus saja.
Pulang kampung yang sesungguhnya adalah kembalinya jiwa manusia dalam
kondisi tenang (fitrah) sehingga termasuk kedalam golongan hamba-hamba Allah
dan masuk kedalam surga Allah. Janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan untuk
beramal sholeh, jangan pernah menunda dengan berkata besok saja, nanti saja,
tenang saja dan lain sebagainya. Kita tidak pernah tahu apakah kesempatan
tersebut masih ada dalam waktu mendatang dan kita juga tidak pernah tahu kapan
kembali (pulang) kepada Allah.
وَمَاتَدْرِى نَفْسٌ مَاذَا
تَكْسِبُ غَدًا وَمَاتَدْرِى نَفْسٌ بِأيّ أرْضٍ تَمُوْتُ إنّ اللهَ عَلِيْمٌ
خَبِيْرٌ.
“Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Luqman: 34).
اَللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ
اَكْبَرُ وَلِلهِ اْلحَمْدُ
Hadirin Kaum Muslimin dan Muslimat Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullah !
Dalam melakukan perjalanan pulang kampung terkadang ada orang yang
selamat sampai tujuan, bertemu sanak saudara, saling memaafkan dan menyebarkan
kasih sayang. Ada pula yang celaka di perjalanan akibat kelalaian dirinya
sehingga sampai ke kampung halaman dalam kondisi sakit dan menderita. Begitu juga
pulang kepada Allah ada orang yang merasakan kenikmatan surga dan keridoan
Allah ada juga orang yang pulang kepada Allah dalam kondisi merasakan penderitaan
begitu dahsyat.
Oleh karenanya, sebelum kita pulang kepada Allah hendaklah
mempersiapkan diri dan membekalinya dengan taqwa. Taqwa merupakan bekal yang
paling baik untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
وَتَزَوّدُوْا فَإنّ خَيْرَ
زَادِ التّقْوَى وَاتّقُوْنِ يَأوْلِى الألْبَابِ.
“Dan berbekallah, Sesungguhnya
Sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang
berakal”. (QS. Al Baqarah: 197).
Semoga Allah menjadikan kita manusia yang pulang kampung dalam kondisi
tenang dan masuk kedalam surga Allah atas keridoan-Nya. Amin ya Robbal ‘Alamin.
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ
مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا
وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ. اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرّحْمنِ الرّحِيْمِ. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ
ربِّهِ ونَهَيَ النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنّيْ وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُاللهَ
الْعَظِيْمَ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ
اَكْبَرْ (4×) اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله
بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَالللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ
وَللهِ اْلحَمْدُ. اْلحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ
تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَاَشْهَدُ اَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمَ
تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ
فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.وَاعْلَمُوْا
اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ
الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
Tidak ada komentar :
Posting Komentar