Kita telah tahu bahwa ada dua sisi
berbeda dari jiwa manusia, yang satu mengarah kepada kebaikan dan yang satunya
lagi mengarah kepada kejahatan. Bijaksana atau tidaknya seseorang bergantung
pada dua sisi jiwa orang itu. Al Quran memberitahu kita bahwa tingkah laku yang
mengikuti nafsu adalah tidak bijaksana. Sebaliknya, setia kepada sisi baik dari
jiwa membawa kepada kebijaksanaan.
Seseorang yang menjadi budak dari
hawa nafsunya tidak dapat mengisi hatinya dengan ingat kepada Allah, maka
dengan segera dia kehilangan kebijaksanaan. Al Quran merujuk orang-orang
seperti ini sebagai orang-orang yang kehilangan kebijaksanaan. (Al-Hasyr:14).
Awalnya memang tak dapat dipahami. Sebab
kebanyakan orang menganggap bahwa semua orang itu bijaksana dan menganggap bahwa
kebijaksanaan itu tidak pernah berubah. Namun ada hal yang lebih membingungkan seputar
perbedaan kebijaksanaan dan kecerdasan. Orang menganggap bahwa keduanya sama
padahal berbeda. Setiap orang dapat memiliki kecerdasan tetapi kebijaksanaan
hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman.
Dengan mengetahui bahwa sisi jahat
jiwa dapat membuat seseorang kehilangan kebijaksanaan, maka kita harus tahu
bagaimana cara memperoleh kebijaksanaan. Jawabannya jelas. Seseorang memperoleh
kebijaksanaan ketika dia mematuhi kesadarannya yang memberinya cara untuk
menghalangi sisi jahat dari jiwanya mengambil alih.
Kebijaksanaan sebagaimana dijelaskan
dalam Al Quran, merupakan gejolak yang dialami di dalam jiwa manusia. Lebih
dari satu ayat diterangkan bahwa hati belajar untuk bijaksana. Dengan demikian
kita mengetahui bahwa kebijaksanaan berbeda dari kecerdasan yang merupakan
fungsi otak semata. Kebijaksanaan ada di dalam hati dan jiwa manusia. Al Quran
menjelaskan bahwa kebijaksanaan ada di dalam hati, dan orang yang tanpa
kebijaksanaan, akan kurang pemahamannya karena hati mereka terkunci. Firman
Allah:
Apakah mereka yang mendustai Rasul
itu tidak pernah bepergian di muka bumi ini, supaya hatinya tersentak untuk
memikirkan kemusnahan itu, atau mengiang di telinganya untuk didengarkan?
Sebenarnya yang buta bukan mata yang ada di kepala, tetapi hati yang ada di
dalam dada. Al-Hajj:46
Sesungguhnya telah kami sediakan untuk penghuni neraka itu banyak jin dan manusia. Mereka mempunyai hati tetapi mereka tidak mempergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat, menghayati tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengarkan ayat Allah. Mereka tidak ubahnya seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka orang-orang yang alpa. Al-A'raf:179
Mereka lebih senang berada bersama orang-orang yang ada di garis belakang, karena itu Tuhan menutup hati mereka, sehingga mereka tidak mengerti kebaikan beriman dan berjihad. At-Taubah:87
Begitu pula kami pasang selubung di
hati mereka, dan sumbat di telinganya, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan
apabila engkau menyebut Tuhanmu saja Sedang nama-nama dewa Lata, 'Uza dan Manat
tidak disebut-sebut di dalam uraian Al Quran, mereka berbalik surut dan lari
tunggang langgang. Al-Isra:46
Sesungguhnya pada peristiwa itu, benar-benar ada peringatan bagi orang-orang yang berakal dan menggunakan pendengarannya, sebab dia menyaksikan sendiri. Qaf:37
Karenanya kebijaksanaan yang dijelaskan
dalam Al Quran secara langsung berhubungan dengan hati dan jiwa. Satu hal yang
pantas untuk disebutkan di sini, kebijaksanaan tidaklah tetap namun
berubah-ubah. Kecerdasan tetap dan tidak akan berubah kecuali kalau secara
fisik terluka atau gila. Setiap orang memiliki IQ tetap. Sebaliknya
kebijaksanaan dapat meningkat atau menurun, bergantung pada penguatan jiwa dan
rasa takut kepada Allah (taqwa). Dalam hal ini seseorang memperoleh patokan yang
dengan patokan itu dia dapat membedakan benar dan salah:
Hai orang-orang yang beriman! Jika
kamu bertakwa kepada Allah, pasti Dia akan memberimu furqan Suatu petunjuk
merupakan pelita hati yang dapat membedakan antara yang salah dan yang benar
antara yang terang dan yang gelap dan sebagainya, akan menghapus segala
kesalahanmu dan mengampunimu. Allah mempunyai karunia yang amat besar. Al-Anfal:29
Seseorang yang tidak takut kepada
Allah sepenuhnya kehilangan patokan untuk membedakan antara benar dan salah.
Seseorang bisa saja sangat cerdas. Dia mungkin seorang fisikawan hebat, ahli
sosiologi, atau seseorang yang terhormat di masyarakat. Dia bisa saja memiliki
prestasi yang luar biasa demi kabanggaannya. Namun jika dia tidak memiliki
suara hati, dia akan kurang bijaksana. Dengan menjadi ilmuwan terkenal, dia
mungkin menemukan misteri tubuh manusia tapi dia tidak memiliki semangat dan
pengertian untuk memahami Pencipta dari tubuh itu. Ketimbang menunjukkan
keheranan atas keajaiban penciptaan dan memuji penciptanya, dia lebih suka
memuji dirinya sendiri atas penemuannya. Ilmuwan semacam ini adalah "orang
yang telah mengambil nafsu menjadi tuhannya"; karenanya Allah sengaja
membiarkannya tersesat.
Mereka ialah orang-orang yang
beriman, yang hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allahlah hati orang mukmin menjadi tenteram. Ar-Ra'du:28
Sebaliknya keadaan hati orang kafir
digambarkan sebagai berikut:
Sebab Allah telah mengunci hati dan
pendengaran mereka, sedangkan pada penglihatannya ada pula tutupan. Untuk
mereka disediakan siksaan yang amat berat.
Al-Baqarah:7
dan supaya dibuktikan-Nya pula orang-orang yang munafik. Kepada mereka diserukan: "Marilah berperang di jalan Allah atau setidak-tidaknya pertahankanlah dirimu!" Mereka menjawab: "Kalau kami tahu akan berperang, tentulah kami mengikutimu". Mereka di hari itu, lebih dekat kepada kekafiran dari keimanan. Perkataan yang diucapkan mulutnya, berlainan dengan apa yang terkandung di dalam hatinya, dan Allah lebih mengetahui apa-apa yang mereka rahasiakan. Al-Imran:167
Seseorang yang cerdas bisa saja
kekurangan pengertian dan kemampuan untuk membedakan benar dan salah. Dia bisa
jadi menemukan penemuan yang luar biasa, dia bisa jadi seorang usahawan yang
berhasil, atau unggul dalam politik. Akan tetapi dia kurang pemahaman akan
perkara benar dan perkara salah. Walaupun dia sudah diberitahu berulang-ulang,
dia tetap buta dan tuli kepada pesan Al Quran. Ini adalah akibat nyata dari
kurangnya pengertian.
"Hati mereka terkunci sehingga
mereka tidak dapat paham" adalah pernyataan penting di dalam Al Quran yang
menandakan berartinya hati dan pengertian. Di dalam Al Quran sejumlah ayat
menerangkan hubungan antara hati dan kelakuan manusia. Hubungan ini dihadirkan
dalam beberapa judul.
ALLAH HADIR ANTARA MANUSIA DAN
HATINYA
Hai orang-orang yang beriman!
Perkenankanlah seruan Allah dan Rasul, bila kamu dipanggilnya ke jalan
kehidupan rohaniahmu Maksudnya kehidupan yang kekal dengan kenikmatan yang
abadi di akhirat. Dan ketahuilah bahwa Allah membuat batasan antara manusia dan
hatinya Hati adalah pusat pengatur seluruh aktifitas jasmaniah dan rohaniah
manusia, misalnya daya sadar, daya cipta, daya tindak dan sebagainya. Allah
menghalangi kegiatan daya-daya tersebut, yang menjurus kepada kejahatan, dan
bahwasanya kepada dialah kamu akan dikumpulkan. Al-Anfal:24
KASIH SAYANG DIANTARA HATI
Dia-lah yang mempersatukan hati
orang-orang mukmin itu. Sekalipun engkau biayai dengan semua harta kekayaan
yang ada di bumi ini untuk menggalang persatuan yang seperti ini Persatuan yang
berlandaskan keimanan lebih kuat daripada persatuan yang berdasarkan cinta
bangsa dan tanah air niscaya engkau tidak akan mampu menyusunnya. Namun Allah
telah menyusunnya di kalangan mereka yang mukmin itu. Sesungguhnya Tuhan Maha
Perkasa dan Bijaksana. Al-Anfal:63
Berpegang teguhlah kamu sekalian pada agama Allah, dan janganlah kamu berpecah belah. Ingatilah karunia Allah kepadamu, ketika kamu dahulunya bermusuh-musuhan, lalu dipersatukan-Nya hatimu, sehingga kamu dengan karunia Allah itu menjadi bersaudara. Dan kamu dahulunya berada di tepi jurang neraka, lalu Allah melepaskanmu dari sana. Demikianlah Allah menjelaskan keterangan-keteranganNya kepadamu supaya kamu mendapat petunjuk. Al-Imran:103
PERESAPAN HATI
Ingat pulalah ketika Kami membuat
perjanjian dengan kamu dan Kami angkatkan bukit diatasmu Sebagai saksi. Kami
berfirman: "Pegang teguhlah apa-apa yang kami perintahkan kepadamu dan
taatilah!". Mereka menjawab: "Kami dengarkan namun kami
ingkari". Dan telah mendarah daging di dalam hati mereka mencintai patung
sapi itu sebagai sembahan, karena kekafirannya. Katakanlah kepada mereka!
"Amat jahat apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu, kalau betul kamu
beriman kepada Taurat. Al-Baqarah:93
KESHALEHAN HATI
Camkanlah yang demikian itu! Dan
barangsiapa yang menghormati syi'ar-syi'ar agama Allah, maka sesungguhnya itu
terbilang ketakwaan hati. Maksudnya, berbuatlah karena Allah sebaik mungkin
dalam mengerjakan tawaf, sa'i, wukuf dan berkurban. Dalam hal memilih binatang
kurban misalnya, pilihlah yang gemuk dan yang mahal harganya, serta hindarilah
praktek-praktek "perdagangan sapi" waktu membelinya Al-Hajj:32
HATI MENJADI TERDAMAIKAN
Sedekah zakat itu hanyalah untuk:
orang-orang fakir miskin, pengurus zakat, orang-orang yang tengah dijinakkan
hatinya, urusan memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, kepentingan
sabilillah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Ketentuan yang
demikian adalah dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. At-Taubah:60
KEPUASAN HATI
Mereka ialah orang-orang yang
beriman, yang hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingat Allah-lah hati orang mukmin menjadi tenteram. Ar-Ra'du:28
Mereka menegaskan: "Kami ingin makan hidangan itu, supaya hati kami tenteram dan supaya kami yakin bahwa engkau selama ini berkata benar kepada kami sementara kami menjadi saksi atas hal itu." Al-Maidah:113
Lagi pula supaya orang yang berilmu mengetahui bahwa ayat-ayat yang diturunkan itu adalah kebenaran dari Tuhanmu. Lalu mereka mempercayainya, dan hatinyapun tunduk pula. Allah menunjuki orang yang beriman ke jalan yang lurus. Al-Hajj:54
Allah tidak memberikan pertolongan itu melainkan untuk mengobarkan semangat juang dan ketabahan hatimu, sedangkan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Kuasa dan Bijaksana juga. Al-Imran:126
MENGATAKAN SESUATU YANG TIDAK ADA DI DALAM HATI
dan supaya dibuktikan-Nya pula
orang-orang yang munafik. Kepada mereka diserukan: "Marilah berperang di
jalan Allah atau setidak-tidaknya pertahankanlah dirimu!" Mereka menjawab:
"Kalau kami tahu akan berperang, tentulah kami mengikutimu". Mereka
di hari itu, lebih dekat kepada kekafiran dari keimanan. Perkataan yang
diucapkan mulutnya, berlainan dengan apa yang terkandung di dalam hatinya, dan
Allah lebih mengetahui apa-apa yang mereka rahasiakan. Al-Imran:167
MENJAGA RAHASIA DALAM HATI
Mereka adalah orang-orang yang
diketahui Allah rahasia hatinya, Sebab itu, bantahlah mereka, ajarlah dan
katakan kepada mereka kata-kata yang berkesan kedalam lubuk jiwanya. An-Nisa:63
HATI TERPECAH MENJADI BEBERAPA
BAGIAN
Bangunan-bangunan yang mereka bangun
itu senantiasa menjadi pangkal kekhawatiran dalam hati mereka. Kecuali bila
hati mereka itu telah hancur berkeping-keping Telah lenyap fungsinya sebagai
pusat penggerak indera. Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana. At-Taubah:110
PERSELISIHAN HATI
Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau
sesatkan hati kami setelah kami Engkau beri petunjuk. Dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Al-Imran:8
Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar yang telah menunjukkan setiakawan kepadanya di dalam kesulitan, setelah hati segolongan di antara mereka hampir saja tergelincir, lalu Tuhan menerima tobat mereka. Sesungguhnya Tuhan Maha Penyantun dan Penyayang kepada mereka. At-Taubah:117
KESAMAAN HATI
Bertanya orang-orang yang tidak
berpengetahuan: "Mengapa Allah tidak langsung berbicara dengan kami atau
datang tanda-tanda kekuasaanNya kepada kami?" Pertanyaan yang seperti itu
pula yang pernah ditanyakan oleh orang-orang yang sebelum mereka. Hati mereka
serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada
mereka yang berkeyakinan mantap.
Al-Baqarah:118
HATI YANG MENOLAK
Mana mungkin perjanjian damai dapat
diadakan pada sisi Allah dan Rasulnya di satu pihak dengan orang_orang musyrik
yang selalu mengingkari janji di lain pihak, sebab nyatanya jika mereka
memenangkan kemenangan terhadapmu mereka tidak menunjukkan sifat bersahabat dan
setia janji. Mereka memperdayakanmu dengan ucapan-ucapan bermadu, tetapi di
dalam hatinya penuh rasa seteru. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik. At-Taubah:8
IMAN TIDAK MASUK KE DALAM HATI
Orang-orang Arab pedalaman itu
berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah kepada mereka: "Kalian
belum lagi beriman. Tetapi ucapkanlah: Kami telah tunduk", karena iman itu
belum meresap ke dalam hatimu. Dan kalau kamu taat kepada Allah dan RasulNya,
Dia tidak akan mengurangi pahala amalanmu sedikitpun juga". Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Al-Hujuraat:14
PENYAKIT DI DALAM HATI
Dalam hati mereka ada penyakit Jika
di dalam hati itu ada penyakit, itu berarti padanya terdapat kelemahan
(gangguan-gangguan) yang menimbulkan keengganan untuk menanggapi perintah
agama, serta mengetahui segala rahasia dan hikmatnya, lalu Allah memperhebat
penyakit itu, dan mereka diberi siksaan yang pedih karena mereka mendustakan
kebenaran. Al-Baqarah:10
Maka kamu akan melihat orang-orang
munafik yang keimanannya masih goyah, bila ada kesempatan mereka segera
mendekati pemimpin-pemimpinnya sambil berkata: "Kami takut akan mendapat
bencana". Maksudnya takut kalau-kalau kaum Muslimin menyerbu Mekah atau
Khaibar atau Kaum Muslimin membebankan pajak terhadap kaum Yahudi dan Nasrani
Semoga Allah akan mendatangkan kemenangan kepada RasulNya atas sesuatu
keputusan dari sisiNya. Oleh karena itu mereka menjadi menyesal terhadap
rahasia yang mereka pendam dalam diri mereka.
Al-Maidah:52
Tuhan berbuat demikian, untuk
menjadikan keragu-raguan yang ditumbuhkan setan itu menjadi cobaan, baik bagi
orang-orang munafik yang di dalam hatinya ada penyakit, maupun orang-orang
kafir yang berhati kasar. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu dalam memusuhi
nabi berada dalam ukuran sangat jauh.
Al-Hajj:53
HATI MENJADI KERAS
Setelah rahasia itu terbuka, hatimu
mengeras bagaikan batu, bahkan lebih keras lagi dari itu. Padahal diantara
batu-batu itupun, ada yang memancarkan air menjadi hulu sungai, ada yang belah
lalu keluar air dari dalamnya, dan ada pula yang jatuh terguling karena takut
kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah tentang olah kerjamu. Al-Baqarah:74
Dengan datangnya siksaan Kami itu, mereka bukannya memohon kepada Tuhan dengan merendahkan diri, malahan sebaliknya hati mereka makin membatu, lagi pula setan menampakkan indah kepada mereka apa-apa yang mereka kerjakan itu. Al-An'am:43
Apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima Islam lalu mendapat cahaya dari Tuhannya, sama dengan orang yang hatinya telah "membatu"? Maka celakalah orang yang hatinya telah membatu untuk mengingati Allah. Mereka yang ber "hati batu" di dalam kesesatan yang nyata. Az-Zumar:22
HATI YANG TERKUNCI
Lalu kami melakukan beberapa
tindakan terhadap mereka. Disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, tidak
percaya kepada keterangan-keterangan Tuhan, membunuh nabi-nabi dengan tidak
patut, dan karena ucapan mereka yang mengatakan: "Hati kami telah
tertutup!". Sebenarnya, Allahlah yang telah menutup hati mereka karena
kekafirannya itu. Karena itu mereka tidak akan beriman kecuali beberapa orang
saja. An-Nisa:155
Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran atau hati merekakah yang terkunci? Muhammad:24
Apakah masih belum cukup jelas bagi angkatan penerus dari angkatan negeri yang telah musnah itu, bahwa jika Kami kehendaki tentu Kami siksa mereka karena dosanya. Kami tutup mata hatinya, sehingga mereka tidak dapat lagi mendengar pelajaran. Al-A'raf:100
Sebab Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, sedangkan pada penglihatannya ada pula tutupan, Untuk mereka disediakan siksaan yang amat berat. Al-Baqarah:7
"Yaitu mereka yang membantah
dalil-dalil Allah tanpa alasan yang dapat mereka capai. Amat besar kemurkaan
Allah dan orang-orang yang beriman terhadap bantahan yang tidak beralasan itu.
Begitulah Allah menutup hati setiap orang yang sombong dan bertindak
sewenang-wenang!" Al-Mukmin:35
Hai Rasul, janganlah hatimu sampai terenyuk karena tingkah polah mereka yang cepat berbalik jadi kafir: baik dari orang-orang munafik yang telah mengucapkan dengan mulutnya: "Kami telah beriman", padahal hatinya tidak percaya; maupun dari orang-orang Yahudi sendiri. Di antara orang-orang Yahudi itu amat keranjingan mendengarkan berita-berita bohong Maksudnya berita-berita bohong yang berasal dari pendeta mereka, amat keranjingan mendengarkan perkataan orang lain yang belum pernah bersua dengan kamu Maksudnya mendengarkan perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang belum pernah bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. sebaliknya amat keranjingan mendengarkan perkataan Nabi Muhammad yang belum pernah bertemu dengan pemimpin-pemimpin mereka. Berita-berita yang didengar dari Nabi Muhammad s.a.w. diputarbalikkan begitu rupa untuk keuntungan pihak Yahudi.. Mereka memutar-balikkan kalimat-kalimat Taurat dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan kepada orang yang mereka utus kepada Rasul: "Bila diberikan yang ini oleh Muhammad kepadamu, terimalah. Sebaliknya bila yang diberikannya kepadamu bukan yang ini, maka waspadalah" Maksudnya, kepada kurir yang dikirim oleh pihak Yahudi kepada Nabi Muhammad dipesankan: "Jika Muhammad memberi kelonggaran hukum tentang ZINA dari hukuman rajam kepada hukuman dera, terimalah. Kalau tidak ada kelonggaran yang begitu, jangan terima".. Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, maka kamu sama sekali tidak akan mampu menolak sesuatu yang datang dari Allah. Mereka ialah orang-orang yang tidak dikehendaki Allah untuk menyucikan hatinya. Mereka mendapat kehinaan di dunia, dan beroleh siksaan yang amat besar di akhirat. Al-Maidah:41
Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa orang Rasul kepada kaumnya masing-masing, maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas. Namun mereka yang belakangan tidak mau percaya kepada apa yang telah didustakan oleh mereka yang terdahulu. Demikianlah Kami mengunci erat hati orang-orang yang keterlaluan itu. Yunus:74
Semua kota-kota yang telah kami musnahkan itu, Kami ceritakan sebagian beritanya kepadamu. Semua kota itu pernah didatangi oleh Rasulnya masing-masing dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka tidak mau juga beriman, sebagaimana mereka sejak dahulu mendustakannya juga. Begitulah Allah menutup mata hati orang-orang yang kafir. Al-A'raf:101
Sesungguhnya ada jalan untuk dapat menyalahkan mereka yaitu terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu untuk tidak ikut perang padahal mereka adalah orang-orang kaya. Mereka senang tinggal di garis belakang bersama orang-orang yang tidak ikut berperang. Allah telah menutup hati mereka, sedang mereka tidak mengetahui hakikat dan akibat perbuatannya. At-Taubah:93
Katakanlah! Apa jadinya andaikata
Allah mencabut pendengaran dan penglihatanmu serta menutup mata hatimu? Tuhan
manakah selain dari Allah yang sanggup memulihkannya. Perhatikanlah, bagaimana
Kami telah berulang kali menjelaskan tanda-tanda kebesaran Kami namun mereka
tetap berpaling saja.Al-An'am:46
Ayat-ayat tersebut mengungkapkan
kenyataan penting: Iman adalah suatu hal yang berhubungan dengan kepekaan hati.
Seseorang yang berhati lunak dan terbuka telah memiliki kecenderungan untuk
mengetahui Allah dan mematuhiNya. Ketika pesan Al Quran disampaikan kepadanya,
pemahaman hatinya membuat dia melihat kebenaran sehingga percaya dengan segera.
Namun orang kafir berbeda. Hati mereka mati dan "terkunci". Mereka
tidak dapat memperoleh kebijaksanaan karena hati mereka tidak memiliki kepekaan
sehingga tidak ada lagi kemungkinan untuk percaya. Dalam ayat Qur'an yang
berbeda, orang-orang yang cenderung kepada iman segera percaya setelah mereka
mendengar ayat Al Quran. Sebaliknya orang kafir tidak pernah menunjukkan
kecenderungan kepada iman:
Sesungguhnya telah patut berlaku
hukuman Tuhan terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
Sesungguhnya kami telah memasang belenggu pada leher mereka sampai menopang
dagunya, sehingga kepala mereka tertengadah. Kami pasangkan pula tutupan di
mukanya, begitu juga di belakangnya, mereka Kami tutup begitu rupa, hingga
mereka tidak dapat melihat apa-apa Maksudnya, mereka yang tidak mau mengikuti
Rasul, karena kesombongan, keangkuhan dan sebagainya, maka sifat-sifat buruk
itu sudah menutupi pintu-pintu hatinya untuk menerima kebenaran.. Sama saja
bagi mereka, baik engkau beri kesadaran atau tidak, mereka tidak juga mau percaya.
Sesungguhnya engkau hanya dapat memberi kesadaran kepada orang-orang yang mau
mengikuti pengajaran dan takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih walaupun dia
tidak melihat-Nya. Karena itu, berilah mereka berita gembira dengan ampunan dan
pahala yang mulia. Yasin:7-11
Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu sama saja; baik engkau beri peringatan atau tidak, namun mereka tidak juga akan percaya. Sebab Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, sedangkan pada penglihatannya ada pula tutupan. Untuk mereka disediakan siksaan yang berat. Al-Baqarah:6-7
Bahwasanya engkau tidak dapat membuat mendengar kepada orang mati Al Quran memberikan gambaran kepada orang-orang kafir yang telah dicap hatinya oleh Tuhan, sebagai orang mati, di mana mata hatinya sudah buta dan telinganya sudah tuli untuk menerima dan mendengarkan kebenaran begitu pula kepada si "tuli" agar mereka suka mendengarkan seruan kebenaran, bila mereka telah membelakang bulat. An-Naml:80-81
Disamping orang kafir yang hatinya
keras dan kehilangan kebijaksanaan, ada sejumlah orang yang hatinya peka tetapi
mereka bebal agama. Ketika agama disampaikan kepada mereka, orang-orang ini
dengan segera mengenali kebenaran dan mempercayai Allah serta agamaNya. Dua
kelompok ini sama namun dibedakan atas dua hal yaitu kesombongan ataupun
kerendahhatiannya. Orang Yahudi dan kesombongannya disebutkan di dalam Al Quran
sebagai contoh. Sebaliknya orang Nasrani tidak sombong.
Sesungguhnya akan kamu temukan
orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman
ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan akan kamu temui
orang-orang yang paling akrab hubungan kasih sayangnya dengan orang-orang
beriman, ialah orang-orang yang berkata: "Kami adalah orang Nasrani".
Hal itu karena dalam golongan mereka orang-orang Nasrani itu terdapat para
uskup dan para pendeta, lagi pula mereka tidak sombong. Dan bila pendeta-pendeta
Nasrani itu mendengar ayat Al Quran yang diwahyukan kepada Rasul Muhammad,
engkau melihat airmata mereka bercucuran, karena telah mengetahui dengan yakin
bahwa Al Quran itu benar-benar wahyu Allah, sambil mengatakan keimanannya:
"Wahai Tuhan kami! Kami telah beriman, tuliskanlah kami sejajar dengan
orang-orang yang menyaksikan kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad. Al-Maidah:82-83
Ketika pesan Al Quran disampaikan
kepada orang yang cenderung kepada agama, mereka berkata, "Ya Tuhan kami!
Sesungguhnya kami telah mendengar seruan Rasul yang mengajak kepada beriman,
yaitu: "Berimanlah kalian kepada Tuhan kalian"; lalu kamipun
berimanlah. Ya Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dan hapuskanlah
kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami dengan nilai amal yang sama
dengan orang-orang yang berbakti.
(Al-Imran:193)".
Sebaliknya orang kafir menghadapi
orang beriman dengan rasa permusuhan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar